cara kerja driver motor L298 - blitar jaya

Hot

Post Top Ad

Image and video hosting by TinyPic

Tuesday 21 March 2017

cara kerja driver motor L298

 L298 aadalah driver motor berbasis H-Bridge, mampu menangani beban hingga 4A pada tegangan 6V – 46V. Dalam chip terdapat dua rangkaian H-Bridge. Selain itu driver ini mampu mengendalikan 2 motor  sekaligus dengan arus beban 2 A. berikut gambar rangkaian driver motor L298.

.
Gambar  rangkaian driver motor L298

Rangkaian driver motor yang terlihat pada (), untuk outputmotor DC digunakan dioda,  hal ini ditujukan agar driver motor dapat menahan arus balik yang datang dari motor DC. Input driver motor berasal dari mikrokontroler utama, untuk MOT 1A dan MOT 1B untuk menggerakan motor 1, ENABLE 1 untuk mengatur kecepatan motor 1 menggunakan PWM, selanjutnya untuk MOT 2A dan MOT 2B untuk menggerakan motor 2, ENABLE 2 untuk mengatur kecepatan motor 2 menggunakan PWM.

Gambar 2.12  Tabel Kebenaran Untuk 2 Motor
MOT 1A
MOT 1B
ENB 1
MOT 2A
MOT 2B
ENB 2
GERAK
H
L
H
H
L
H
Maju
L
H
H
L
H
H
Mundur
H
L
H
L
L
H
Belok kanan
L
L
H
H
L
H
Belok kiri

Nah dari rangkaian driver motor DC selanjutnya kita ke rangkaian driver motor H-Bridge MOSFET.  Tapi sebelum itu saya akan menjelaskan sedikit tentang H-Bridge. 
Secara konsep rangkaian ini terdiri dari 4 saklar yang tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan motor dapat teraliri arus dengan arah yang berkebalikan. Yaitu searah jarumjam dan berlawanan arah jarumjam. Pada rangkaian driver motor ini, saklar-saklar tersebut digantikan oleh transistor atau MOSFET yang dikerjakan pada daerah saturasi dan cut-off (Switch). Berikut cara kerja dari H-Bridge motor.

Dari Gambar diatas berikut H-Bridge bekerja:
1.      Ketika S1 dan S4 tertutup (diagonal) dan lainnya terbuka maka arus akan mengalur dari batery ke kutub positif motor kemudian keluar ke kutub negatif motor,makamotor akan berputar kearah kanan.
2.      Ketika S2 dan S3 tertutup (diagonal) dan lainnya terbuka,maka arus akan mengalir sebaliknya,motor juga akan berputar kearah sebaliknya.
3.      Jika semua saklar tertutup, maka motor akan berhenti, dan jika ini diteruskan maka akan menyebabkan rangkaian menjadi”short circuit“.

Dari penjelasan diatas berikut gambar rangkaian H-bridge menggunakan MOSFET.

Dari Rangakian diatas saya hanya mengunakan 1 pin direction untuk memutar motor yaitu jika diberi logika low (0) maka arahnya CCW dan sebaliknya jika logika high (1) maka arahnya CW. Untuk mosfet yang saya gunakan adalah tipe p–channel dan tipe n–channel yaitu IRF 9540 dan IRF 540. Mosfet yang digunakan memiliki ratting tegangan dan arus 100 V dan 23 A untuk IRF9540  (p-channel) serta 100 V dan 33 A untuk IRF540 (n-channel).

2.10 potensiometer


Gambar 2.15 [Potensiometer]
Sebuah potensiometer  biasanya dibuat  dari sebuah unsur  resistif semi- lingkar dengan sambungan geser (penyapu). Unsur resistif, dengan terminal pada salah satu ataupun kedua ujungnya, berbentuk datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu bahan lain mungkin juga digunakan sebagai gantinya.  Penyapu  disambungkan ke terminal  lain.  Pada potensiometer  panel, terminal penyapu biasanya terletak di tengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh sepanjang kontak. Potensiometer "putaran ganda" juga ada, elemen resistifnya mungkin berupa pilinan dan penyapu mungkin bergerak 10, 20, atau lebih  banyak  putaran  untuk  menyelesaikan  siklus.  Walaupun  begitu, potensiometer putaran ganda murah biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional  yang  sama  dengan resistor  putaran tunggal,  sedangkan penyapu digerakkan melalui gir cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur resistif adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran keramik-logam yang disebut cermet. Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan sebagai ganti kendali putar. Unsur resistifnya
adalah sebuah jalur persegi, bukan jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar.  Potensiometer  jenis  ini  sering  digunakan  pada  peranti  penyetel  grafik, seperti ekualizer grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu dan  kenob,  potensiometer  ini  memiliki  reliabilitas  yang  lebih  rendah  jika digunakan pada lingkungan yang buruk.
Potensiometer  tersedia  dengan  relasi  linier  ataupun  logaritmik  antara posisi penyapu dan resistansi yang dihasilkan (hukum potensiometer atau "taper"). Pembuat  potensiometer  jalur  konduktif  menggunakan  pasta  resistor  polimer konduktif yang mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas dan karbon. Jalur dibuat  dengan  melakukan  cetak  permukaan  papua  pada  substrat  fenolik  dan memanggangnya  pada  oven.   Proses  pemanggangan  menghilangkan  seluruh pelarut  dan  memungkinkan  pasta  untuk  menjadi  polimer  padat.  Proses  ini menghasilkan jalur tahan lama dengan resistansi yang stabil sepanjang operasi. Potensiometer pada dasarnya digunakan untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui  dengan  cara  membandingkannya  terhadap  tegangan  yang  diketahui, dimana tegangan yang diketahui disuplai dari sebuah sel standar atau sumber tegangan referensi yang diketahui.
Disamping itu, potensiometer juga dapat digunakan untuk :
1.      menentukan arus, dengan hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan arus tersebut melalui sebuah tahanan yang diketahui. mengkalibrasi voltmeter dan ampermeter, dan melengkapi cara standar untuk mengkalibrasi instrumen-instrumen tersebut.
2.      Pengukuran yang didasarkan pada cara perbandingan akan menghasilkan tingkat   ketelitian   yang   sangat   tinggi,   karena   hasil   yang   diperoleh   hanya bergantung   pada   ketelitian   tegangan   standar   yang   diketahui,   dan   bukan bergantung pada defleksi aktual dari jarum penunjuk sebagaimana pada instrumen kumparan putar.

Prinsip dasar sebuah potensiometer adalah memanfaatkan keadaan setimbang atau kondisi nol, maka jika kondisi setimbang dicapai, tidak ada daya yang diserap dari rangkaian yang mengandung gaya gerak listrik ( ggl ) yang tidak diketahui, dan sebagai akibatnya, penentuan tegangan tidak bergantung pada tahanan sumber.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Image and video hosting by TinyPic