L298 aadalah driver
motor berbasis H-Bridge, mampu menangani beban hingga 4A pada tegangan 6V –
46V. Dalam chip terdapat dua rangkaian H-Bridge. Selain itu driver ini mampu
mengendalikan 2 motor sekaligus dengan arus beban 2 A. berikut gambar
rangkaian driver motor L298.
.
Gambar rangkaian driver
motor L298
Rangkaian driver motor
yang terlihat pada (), untuk outputmotor DC digunakan dioda, hal ini
ditujukan agar driver motor dapat menahan arus balik yang datang dari
motor DC. Input driver motor berasal dari mikrokontroler utama, untuk
MOT 1A dan MOT 1B untuk menggerakan motor 1, ENABLE 1 untuk mengatur kecepatan
motor 1 menggunakan PWM, selanjutnya untuk MOT 2A dan MOT 2B untuk menggerakan
motor 2, ENABLE 2 untuk mengatur kecepatan motor 2 menggunakan PWM.
Gambar 2.12
Tabel Kebenaran Untuk 2 Motor
MOT 1A
|
MOT 1B
|
ENB 1
|
MOT 2A
|
MOT 2B
|
ENB 2
|
GERAK
|
H
|
L
|
H
|
H
|
L
|
H
|
Maju
|
L
|
H
|
H
|
L
|
H
|
H
|
Mundur
|
H
|
L
|
H
|
L
|
L
|
H
|
Belok kanan
|
L
|
L
|
H
|
H
|
L
|
H
|
Belok kiri
|
Nah dari rangkaian driver motor DC
selanjutnya kita ke rangkaian driver motor H-Bridge MOSFET. Tapi sebelum
itu saya akan menjelaskan sedikit tentang H-Bridge.
Secara konsep
rangkaian ini terdiri dari 4 saklar yang tersusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan motor dapat teraliri arus dengan arah yang berkebalikan. Yaitu
searah jarumjam dan berlawanan arah jarumjam. Pada rangkaian driver motor ini,
saklar-saklar tersebut digantikan oleh transistor atau MOSFET yang dikerjakan
pada daerah saturasi dan cut-off (Switch). Berikut cara kerja dari H-Bridge motor.
Dari Gambar diatas berikut H-Bridge
bekerja:
1.
Ketika S1 dan S4
tertutup (diagonal) dan lainnya terbuka maka arus akan mengalur dari batery ke
kutub positif motor kemudian keluar ke kutub negatif motor,makamotor akan berputar
kearah kanan.
2. Ketika
S2 dan S3 tertutup (diagonal) dan lainnya terbuka,maka arus akan mengalir
sebaliknya,motor juga akan berputar kearah sebaliknya.
3. Jika
semua saklar tertutup, maka motor akan berhenti, dan jika ini diteruskan maka
akan menyebabkan rangkaian menjadi”short circuit“.
Dari penjelasan
diatas berikut gambar rangkaian H-bridge menggunakan MOSFET.
Dari Rangakian
diatas saya hanya mengunakan 1 pin direction untuk memutar motor yaitu jika
diberi logika low (0) maka arahnya CCW dan sebaliknya jika logika high (1) maka
arahnya CW. Untuk mosfet yang saya gunakan adalah tipe p–channel dan
tipe n–channel yaitu IRF 9540 dan IRF 540. Mosfet yang digunakan
memiliki ratting tegangan dan arus 100 V dan 23 A untuk IRF9540
(p-channel) serta 100 V dan 33 A untuk IRF540 (n-channel).
2.10
potensiometer
Gambar 2.15 [Potensiometer]
Sebuah
potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif semi- lingkar dengan sambungan geser
(penyapu). Unsur resistif, dengan terminal pada salah satu ataupun kedua
ujungnya, berbentuk datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun
begitu bahan lain mungkin juga digunakan sebagai gantinya. Penyapu
disambungkan ke terminal
lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya terletak di
tengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer putaran
tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh sepanjang
kontak. Potensiometer "putaran ganda" juga ada, elemen resistifnya
mungkin berupa pilinan dan penyapu mungkin bergerak 10, 20, atau lebih banyak
putaran untuk menyelesaikan
siklus. Walaupun begitu, potensiometer putaran ganda murah
biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional yang
sama dengan resistor putaran tunggal, sedangkan penyapu digerakkan melalui gir
cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur resistif
adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran keramik-logam
yang disebut cermet.
Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan sebagai ganti
kendali putar. Unsur resistifnya
adalah sebuah jalur persegi, bukan
jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar. Potensiometer
jenis ini sering
digunakan pada peranti
penyetel grafik, seperti
ekualizer grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu
dan kenob, potensiometer
ini memiliki reliabilitas
yang lebih rendah
jika digunakan pada lingkungan yang buruk.
Potensiometer tersedia
dengan relasi linier
ataupun logaritmik antara posisi penyapu dan resistansi yang
dihasilkan (hukum potensiometer atau "taper").
Pembuat potensiometer jalur
konduktif menggunakan pasta
resistor polimer konduktif yang
mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas dan karbon. Jalur dibuat dengan
melakukan cetak permukaan
papua pada substrat
fenolik dan memanggangnya pada
oven. Proses pemanggangan
menghilangkan seluruh
pelarut dan memungkinkan
pasta untuk menjadi
polimer padat. Proses
ini menghasilkan jalur tahan lama dengan resistansi yang stabil
sepanjang operasi. Potensiometer pada dasarnya digunakan untuk mengukur
tegangan yang tidak diketahui
dengan cara membandingkannya terhadap
tegangan yang diketahui, dimana tegangan yang diketahui
disuplai dari sebuah sel standar atau sumber tegangan referensi yang diketahui.
Disamping itu, potensiometer juga
dapat digunakan untuk :
1.
menentukan arus, dengan
hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan arus tersebut melalui sebuah
tahanan yang diketahui. mengkalibrasi
voltmeter dan ampermeter, dan melengkapi cara standar untuk mengkalibrasi
instrumen-instrumen tersebut.
2.
Pengukuran yang
didasarkan pada cara perbandingan akan menghasilkan tingkat ketelitian
yang sangat
tinggi, karena hasil
yang diperoleh hanya bergantung pada
ketelitian tegangan standar
yang diketahui, dan
bukan bergantung pada defleksi aktual dari jarum penunjuk sebagaimana
pada instrumen kumparan putar.
Prinsip dasar
sebuah potensiometer adalah memanfaatkan keadaan setimbang atau kondisi nol,
maka jika kondisi setimbang dicapai, tidak ada daya yang diserap dari rangkaian
yang mengandung gaya gerak listrik ( ggl ) yang tidak diketahui, dan sebagai
akibatnya, penentuan tegangan tidak bergantung pada tahanan sumber.
No comments:
Post a Comment