Pengertian Pencampuran
Pencampuran adalah suatu
operasi yang menggabungkan dua macam atau lebih komponen bahan yang berbeda
hingga tercapai suatu keseragaman. Tujuan dari pencampuran adalah bergabungnya
bahan menjadi suatu campuran yang sedapat mungkin memiliki penyebaran yang
sempurna atau sama. Tujuan operasi pencampuran adalah bergabungnya bahan
menjadi suatu campuran homogen yang sedapat mungkin memiliki kesamaan
penyebaran yang sempurna.
Prinsip pencampuran bahan
banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan perpindahan bahan akan ada
bila terjadi gerakan atau perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara
horizontal ataupun vertical. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan
pengacakan dan distribusi- distribusi atau lebih komponen yang mempunya sifat
yang berbeda. Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang
dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk
melakukan pencampuran.
Salah satu alat
pencampur dalam
sistem emulsi adalah mixer yang menghasilkan
suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixer yang berdasarkan
jumlah propelernya (turbin), yaitu mixer dengan
satu propeller dan mixer dengan dua propiller . Mixer dengan
satu propeller adalah mixer yang biasanya digunakan untuk cairan
dengan viskositas rendah. Sedangkan mixer dengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan
viskositastinggi. Hal ini karena satu propeller tidak mampu
mensirkulasikan keseluruhan massa dari
bahan pencampur (emulsi), selain itu ketinggian emulsi bervariasi
dari waktu ke waktu
Gerakan pencampuran pada
mixer bahan baik secara horizontal maupunsecara vertikal tersebut dapat
bervariasi bergantung dari jenis pengaduk / propeller yang
digunakan, sehingga hasil yang didapat akan bervariasi pula. Peralatan
pencampur dengan menggunakan satu pengaduk/ propeller biasanya digunakan untuk mengaduk bahan dengan
viskositas rendah, sedangkan peralatan pengaduk dengan lebih dari satu
propeller digunakan untuk
mengaduk bahan dengan viskositas tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencampuran antara lain
adalah: ukuran partikel, bentuk, dan densitas dari masing-masing komponen, efisiensi
alat pencampur untuk masing-masing komponen, kadar air permukaan bahan pangan,
dan karakteristik aliran masing-masing bahan pangan .
spesifikasi alat pencampuran ada tiga, yaitu alat
pencampuran bahan cair/liquid, alat pencampuran bahan padat
dan alat pencampuran bahan viskositas. Pencampuran bahan cair
bertujuan untuk mensuspensikan partikel padatan, menggabungkan bahan cair
yang dapat saling bercampur ,mendispersikan bahan cair lain yang tidak
dapat bercampur dan
meningkatkan
pindah panas antara bahan cair dan sumber panas.
Pada praktikum ini praktikan diperkenalkan
dengan beberapa alat pencampur, yaitu planetary mixer, vertical
double rotary mixer, single rotary mixer, molen
mixer dan ribbon mixer. Peralatan
ini akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan ini.
Peralatan pertama yaitu planetary mixer. Plenetary
mixer adalah
alat pencampuran bahan viscous, seperti pasta. Prinsip penerapannya untuk
mencampur bahan yang berviskositas tinggi dan berbentuk pasta adalah kinerja
yang bergntung pada kontak langsung antara material pencampur dengan bahan yang
akan dicampur. Plenetary mixer terdiri dari bejana atau wadah
yang bersifat stasioner, sedangkan pengaduk bergerak melingkar sehingga
pengaduk bergerak secara berulang melewati seluruh bagian bejana. Pada
pengadukan bejana seharusnya berada dalam keadaan tertutup agar adonan tidak
tumpah pada saat pengadukan. Karakteristik
proses pencampuran pada planetary mixer antara lain, bahan padat dapat mengalir,prinsip hampir sama dengan pencampuran bahan
viscous, membutuhkan
tenaga yang lebih ringan/kecil dari pada pencampuran bahan pasta, tidak ada aliran bahan ke pengaduk dengan
sendirinya. Kemudian cara kerja dari alat ini adalah kocokan mekanik, angkat
dan jatuhkan dan menggelindingkan bahan.
Planetary ini
bekerja berdasarkan teori perputaran planet, dimana beater berputar mengitari
bowl, dimana bowl tidak berputar. Sehingga menghasilkan adonan yang rata dan
lembut. Prinsip kerja alat ini adalah dengan berputarnya impeller untuk
mencampur bahan sedangkan wadahnya tetap diam. Bahan-bahan yang akan
dilakukan pencampurkan dimasukkan ke wadah melalui celah lubang yang tersedia
pada mesin tersebut . Setelah itu mesin dapat dijalankan dengan
menekan tombol on untuk memulai proses pencampuran. Pengaduk yang digunakan
beraneka ragam sesuai dengan jenis bahan yang diolah. Planetary
mixer digunakan
untuk mencampurkan bahan yang padat.
Kedua yaitu alat pencampur
bahan padat. Pada umumnya, untuk mencampur bahan-bahan berpartikel padat
digunakan mesin pencampur yang lebih ringan dari pada bahan viscos dan memiliki
tenaga lebih tingi dari pada alat pencampur bahan cair. Kebutuhan
daya alat
ini umumnya
berukuran sedang. Salah satu contoh alat pencampur ini
yaitu ribbon mixer. Ribbon mixer terdiri
dari silinder horizontal yang di dalamnya dilengkapi dengan ”screw”
berputar dan pengaduk pita berbentuk heliks. Dua pita yang bergerak berlawanan
dirakit pada sumbu yang sama. Yang satu menggerakkan padatan perlahan kesatu
arah, sedangkan yang lain menggerakkannya dengan cepat ke arah lain. Pita-pita
bisa kontinyu maupun terputus-putus. Pencampuran dihasilkan oleh turbulensi
yang diinduksi oleh pengaduk yang beraksi berlawanan, jadi tidak oleh gerakan
lamban padatan sepanjang rongga aduk. Beberapa ribbon mixer beroperasi
secara batch yaitu dengan membuat padatan sekaligus dan mengaduknya sampai
tercampur rata. Ribbon mixer tipe lain
bekerja secara kontinu yaitu bahan padatan diumpankan pada salah satu ujung
rongga aduk dan dikeluarkan pada ujung lainnya. Ribbon mixer adalah
pencampur yang efektif untuk tepung-tepungan yang tidak mengalir dengan
sendirinya. Beberapa unit batch memiliki kapasitas yang sangat besar sehingga
mampu memuat sampai 9000 galon bahan padat.
Ribbon
blender merupakan
salah satu alat pencampur yang dapat menghasilkan suatu dispersi yang sejenis
atau homogen. Pada alat ini terdapat sumber tenaga yang berfungsi sebagai
penggerak dalam proses pengadukannya. Pada alat ini bejana atau wadah tidak
bergerak atau berputar. Pada pencampuran menggunakan ribbon blender hanya
pengaduk yang bergerak melingkari wadah atau bejana alat
tersebut. Tujuan pengadukan ini agar suatu komponen dapatt
terdispersi menjadi homogen dan tidak menimbulkan pengendapan. Selain itu
tujuan dari alat ini adalah untuk mendapatkan hasil yang elastis dan
pengembangan gluten yang diinginkan. Keuntungan dari alat ini ialah mudah
dipelihara dan bahan kecil dapat didispersikan tanpa membutuhkan pencampuran
terlebih dahulu.Ribbon blender dibagi menjadi dua jenis yaitu ribbon
mixer horizontal danribbon mixer rotary. Perbedaan dari kedua
alat ini pada perputaran alat pada saat pencampuran, pada mixer rotary sistem
pengaduk berputar 360 derajat. Sedangkan mixer horizontal tidak
berputar seperti mixer
rotary.
Double
cone mixer merupakan alat pencampur yang cocok untuk bahan halus dan
rapuh. Penggunaan energi dalam pencampurannya kecil. Untuk spesifikasi alat ini
adalah kapasitas alat ini dari 2 sampai 100.000 liter dan muatannya bekerja
secara otomatis. Keuntungan dari double cone mixer ini adalah
mudah digunakan untuk pencampuran berbahan halus, higienis dan mudah
dibersihkan.
Jenis mixer yang
digunakan pada Alexanderwerk mixer dinamakan spiral yaitu
cocok untuk tepung, makanan kental, membutuhkan viskositas tinggi.
Komponen-komponen pada Alexanderwerk mixer :
motor berfungsi untuk menghasilkan tenaga penggerak, rotor berfungsi
sebagai menghasilkan putaran dan tempat untuk bertumpunya pengaduk, penyangga
wadah berfungsi untuk menyangga wadah tempat menyimpan bahan. Selain
itu terdapat tombol on/off berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin, pengatur
kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran pengaduk,
display
kecepatan berfungsi untuk menunjukkan kecepatan yang digunakan oleh pengaduk,
lengan
pengaduk (Hook) berfungsi untuk mengaduk bahan agar terjadi pencampuran, dan
terakhir wadah
bahan untuk meletakkan bahan yang akan dicampurkan.
Alat berikutnya
adalah Vertical Double Rotary Mixer, yaitu alat yang terdiri dari
dua kerucut yang berputar pada porosnya. Jika kerucut berputar, maka bahan yang
ada didalamnya akan teraduk atau tercampur. Pencampuran tipe ini memerlukan
energi dan tenaga yang lebih besar. Oleh karena itu harus diperhatikan jangan
sampai energi yang digunakan diubah menjadi panas yang dapat menyebabkan
terjadinya kenaikan temperatur produk. Alat ini cocok digunakan untuk mencampur
bahan yang berbentuk biji-bijian atau granula.
Pencampuran dengan menggunakan Vertical Double Rotary Mixer pada umumnya adalah bahan padat (solid
mixing) yang banyak diaplikasikan di berbagai bidang industri. Untuk
memperoleh produk dengan kualitas optimum, maka dalam proses mixing harus memperhatikan sifat-sifat fisik dari partikel seperti aerasi, fiability, explosifitas, dan adheren terhadap permukaan
Alat ini merupakan alat
pencampur sederhana, penggunaan energi dalam pencampurannya kecil dan cocok
digunakan untuk mencampur bahan yang halus dan rapuh. Adapun kelebihan dan
keuntungan dari alat ini adalah mudah digunakan untuk bahan-bahan halus,
higienis dan mudah dibersihkan, prinsip kerjanya seperti KEMUTEC’s dengan multi
shear deflector plate untuk perbaikan efesiensi sehingga granula dan
bubuk (tepung) bebas mengalir, dan kehilangan produk dapat diminimalkan
Pada proses
perhitungan rotary per minute atau banyaknya putaran impeller
alat dan vessel, dihasilkan perhitungan 140 rpm untuk impeller dan 17 rpm untuk
vessel. Vessel bergerak lebih lambat daripada impeller dikarenakan vessel
adalah bagian wadah pada alat vertikal double rotaryini, sedangkan
impeller merupakan pengaduk utama yang mengaduk di dalam wadah dengan kecepatan
yang cukup tinggi.
Peralatan yang diperkenalkan selanjutnya adalah mixer
molen. Mixermolen biasa dijumpai pada tempat yang sedang melakukan
pembangunan. Biasanya digunakan sebagai alat pengaduk semen untuk bahan dasar bangunan. Prinsip kerja dari alat ini
sama seperti mixer yang lain. Pada alat ini berbentuk seperti
pisang molen, dimana di dalamnya terdapat pengaduk yang menempel dengan
permukaan dari bejana alat tersebut. Ketika bahan dimasukan, maka alat akan
berputar searah sesuai dengan pengaturan, kemudian bahan tersebut akan teraduk
setelah bahan bersentuhan dengan pengaduk yang berada di dalam molen.
Hasil dari alat ini tidak menghasilkan produk yang sangat halus. Pada praktikum
dijelaskan bentuk dari molen ini, molen ini berbentuk seperti gerobak dengan
bejana berbentuk molen yang menempel pada gerobak. Pada saat keadaan diam, lubang
bejana menghadap ke posisi atas, kemudian bahan dikeluarkan dengan cara
mengarahkan lubang bejana tersebut kearah bawah maka bahan akan tumpah atau keluar ke bawah. Proses mixing ini banyak
dijumpai di industri seperti industri pembuatan roti, kue dan lain-lain
Alat
ini umumnya digunakan untuk mengaduk bahan padat ataupun yang memiliki
viskositas tinggi. Bagian yang ada pada alat ini hamper sama dengan tipe ribbon
hanya saja impeller pada alat ini umumnya tidak sampai pada dasar wadah.
Sehingga kapasitas sari bahan yang dimasukkan haruslah sesuai sehingga hasil
yang didapatkan dapat homogen. Pada seafast alat ini digunakan untuk campuran
beras dan jagung. Kapasitas pada alat ini sangat bervariasi. Di
seafast sendiri kapasitas alat tersebut adalah 15-20 kg.
menambah wawasan sekali kak
ReplyDeletebedanya tepung maizena dan tapioka