Rokok merupakan campuran dari tembakau,
cengkeh dan bahan lainnya yang dibungkus oleh kertas. Kandungan zat-zat yang
ada pada rokok terdiri dari nikotin, karbon monoksida (CO), Tar yang bersifat
karsinogenik dan radikal bebas,
seperti radikal nitric oxide dan
sebagainya.
gambar berbagai kandungan yang ada pada asap rokok
Asap yang
dihembuskan para perokok dapat dibagi menjadi dua macam yaitu asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan
asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping
merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh
orang lain atau perokok pasif (Nindi Melianto,2014).
Ada 3
jenis golongan bahan kimia beracun yang paling berbahaya di dalam asap rokok.
Bahan tersebut adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida . Tar dapat
mengiritasi paru-paru dan menyebaban kanker. Nikotin adalah racun yang
menyebabkan kecanduan. Nikotin
mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard, merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung,
tekanan darah, serta meneyebabkan gangguan irama jantung karena kebutuhan
oksigen jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian
tubuh lainnya.Sedangkan karbon monoksida dapat menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk
jaringan seluruh tubuh termasuk miokard.
CO akan menggantikan tempat oksigen dalam hemoglobin, mengganggu pelepasan
oksigen, dan mempercepat aterosklerosis.
Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas
darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah (Amstrong, 1984).
Karbon Monoksida
Gas Karbon monoksida adalah sejenis gas
yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mudah
larut dalam air, beracun dan berbahaya. Zat gas CO ini
akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat
oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah
yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan
kematian pada orang (Anonim,2004).
Karbon dan Oksigen dapat bergabung
membentuk senyawa karbon monoksida sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna
dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon
monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu
udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna,dan dapat berbentuk cairan pada
suhu dibawah -129OC. berat jenis sedikit lebih ringan dari udara (menguap
secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan membentuk CO2 untuk
mencapai kestabilan phasa gasnya
(Anonim,2004).
Kadar
CO
|
Waktu
Kontak
|
Dampak
Bagi Tubuh
|
≤
150 ppm
|
Sebentar
|
Dianggap
Aman
|
8
jam
|
Menimbulkan
Pusing dan Mual
|
|
±
1000 ppm
|
1
jam
|
Pusing
dan Kulit Berubah Kemerahan
|
±
1300 ppm
|
1
jam
|
Kulit
Merah Tua dan Pusing Hebat
|
>
1300 ppm
|
1
jam
|
Dapat
Menimbulkan Kematian
|
Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm
masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm
apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan
mual. Senyawa CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena
mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin.
Karakteristik
biologic yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan
haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Sifat ini akan menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO) yang 200
kali lebih stabil dibandingkan Oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang
relative lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut
dalam fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa
berakibat serius hingga fatal, karena dapat menyebabkan keracunan (Anonim,2009).
sangat berbahaya sekali
ReplyDeletebeda tepung terigu dan tapioka