bahaya asap rokok - blitar jaya

Hot

Post Top Ad

Image and video hosting by TinyPic

Sunday, 19 March 2017

bahaya asap rokok

Rokok merupakan campuran dari tembakau, cengkeh dan bahan lainnya yang dibungkus oleh kertas. Kandungan zat-zat yang ada pada rokok terdiri dari nikotin, karbon monoksida (CO), Tar yang bersifat karsinogenik dan  radikal  bebas,  seperti radikal  nitric oxide dan sebagainya.


gambar berbagai kandungan yang ada pada asap  rokok


Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi menjadi dua macam yaitu asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif (Nindi Melianto,2014).
Ada 3 jenis golongan bahan kimia beracun yang paling berbahaya di dalam asap rokok. Bahan tersebut adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida . Tar dapat mengiritasi paru-paru dan menyebaban kanker. Nikotin adalah racun yang menyebabkan kecanduan. Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard, merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, serta meneyebabkan gangguan irama jantung karena kebutuhan oksigen jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.Sedangkan karbon monoksida dapat menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO akan menggantikan tempat oksigen dalam hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis. Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah (Amstrong, 1984).

 Karbon Monoksida
Gas Karbon monoksida adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mudah larut dalam air, beracun dan berbahaya.  Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian pada orang (Anonim,2004).
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna,dan dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -129OC. berat jenis sedikit lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya (Anonim,2004).

Kadar CO
Waktu Kontak
Dampak Bagi Tubuh
≤ 150 ppm
Sebentar
Dianggap Aman
± 300 ppm
8 jam
Menimbulkan Pusing dan Mual
± 1000 ppm
1 jam
Pusing dan Kulit Berubah Kemerahan
± 1300 ppm
1 jam
Kulit Merah Tua dan Pusing Hebat
> 1300 ppm
1 jam
Dapat Menimbulkan Kematian

Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Senyawa CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin.

Karakteristik biologic yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sifat ini akan menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO) yang 200 kali lebih stabil dibandingkan Oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang relative lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius hingga fatal, karena dapat menyebabkan keracunan (Anonim,2009).

1 comment:

Post Top Ad

Image and video hosting by TinyPic