Konsep Komunikasi Nirkabel (Wireless Communication Consept)
Yaitu hubungan dari sentral kepelanggan dilakukan melalui radio dan bukan kabel.
Untuk melayani pemakai dalam sistem komunikasi bergerak, dibutuhkan sedikitnya satu
stasiun induk ( Base Station ) berupa menara yang menghubungkan suatu pemakai dengan
pemakai lain dan yang menjadi pencatu ( feeder ) bagi terminal terminalnya. Stasiun Induk
Radio ( Radio Base Station ) akan melayani suatu daerah cakupan yang jaraknya / luasnya bergantung pada tinggi menara, sifat antena yang dipergunakan dan batas daya yang
diperkenankan diterima oleh pemakai bergerak. Sistem yang pertama kali beroperasi adalah
sistem konvensional zona besar dimana daerah cakupannya berupa lingkaran dengan radius
40 Km. Contoh dari sistem ini adalah IMTS (Improved Mobile Telephone System) di
Amerika Serikat.
Karakteristik Komunikasi Nirkabel antara lain:
Yaitu hubungan dari sentral kepelanggan dilakukan melalui radio dan bukan kabel.
Untuk melayani pemakai dalam sistem komunikasi bergerak, dibutuhkan sedikitnya satu
stasiun induk ( Base Station ) berupa menara yang menghubungkan suatu pemakai dengan
pemakai lain dan yang menjadi pencatu ( feeder ) bagi terminal terminalnya. Stasiun Induk
Radio ( Radio Base Station ) akan melayani suatu daerah cakupan yang jaraknya / luasnya bergantung pada tinggi menara, sifat antena yang dipergunakan dan batas daya yang
diperkenankan diterima oleh pemakai bergerak. Sistem yang pertama kali beroperasi adalah
sistem konvensional zona besar dimana daerah cakupannya berupa lingkaran dengan radius
40 Km. Contoh dari sistem ini adalah IMTS (Improved Mobile Telephone System) di
Amerika Serikat.
Karakteristik Komunikasi Nirkabel antara lain:
- Sarana transmisi selain melalui telepon kabel (non pstn)
- Mempercepat pelayanan karena tidak tergantung pada instalasi dan
maintenance kabel .
-
- Flexibilitas dalam pergerakan dan features yang lebih baik.
- Penggunaan kompresi digital mengefektifkan saluran.
- Kecepatan aliran bit relatif kecil untuk penggunaan radio dengan frekuensi rendah.
Definisi
Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa
telekomunikasi bagi pelanggan
bergerak disebut dengan sistem cellular karena
daerah
layanannya dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil yang disebut sel (cell).
Memiliki salah satu karakteristik yaitu pelanggan
mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan,
sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan.
Sistem Selular konvensional Pada awal pembentukan sistem selular dikenal dengan konsep
konvensional, dimana masih sederhana dalam pemodelanya yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Cakupan (coverage) setiap sel sangat luas.
Gambar. Arsitektur awal sistem komunikasi selular
2. Daya pancar antena Base Station (BS) besar .
3. Antena BS ditempatkan cukup tinggi.
4. Satu frekuensi digunakan oleh satu sel.
Gambar. Komunikasi seluler sistem konvensional
Tidak bisa dipungkiri bahwa generasi awal sistem selular konvensional ditemukan banyak kelemahan
serta terdapat keuntungan antara lain:
Kelemahan
Kapasitas kanal kecil
Interferensi adjacent channel
Daya pancar tidak efisien (boros)
Mobile station (MS) yang pindah sel harus memulai panggilan baru
(reinitiating call)
Keuntungan
•
Desain sistem dan infrastruktur sederhana
Biaya awal cukup murah
Secara umum sistem konvensional walaupun secara ekonomi dan teknologi kurang
menguntungkan, tetapi telah membangkitkan penelitian untuk
mengembangkan sistem komunikasi
seluler yang lebih baik (sistem modern).
.
Sistem
Selular Saat ini
Pada
generasi berikutnya sistem komunikasi selular merambah semakin modern dengan
pemanfaatan teknologi selular yang semakin berkembang pesat dengan memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Karakteristik
utama :
- Coverage sebuah sel kecil
- Daya pancar atena BS(Base station) kecil
- Terjadi pengulangan frekuensi (frequency reuse)
- pemecahan sel (sell splitting)
- Hand-off dan pengontrolan terpusat
Coverage sel dan daya pancar antena kecil
Menggunakan beberapa transmitter (Base Station) daya dan ketinggian yang rendah untuk
memberikan coverage yang terbatas.
Daerah pelayanan dibagi atas daerah - daerah kecil
yang
disebut sel,inilah yang menjadikan dasar dalam penyebutan nama sistem selular.
Bentuk dan Ukuran Sel
Idealnya sel mempunyai bentuk lingkaran untuk daerah cakupannya dan BS terletak
pada pusat lingkaran tersebut. Dalam prakteknya untuk mendapatkan bentuk lingkaran
sangat sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor geografi daerah cakupan
yang tidak teratur, dan juga jenis antena yang digunakan ikut mempengaruhi bentuk
cakupan sel, serta ada kalanya daerah cakupan yang diinginkan tidak berbentuk lingkaran,
sehingga bentuk cakupan sel sebenarnya didekatkan dengan bentuk sel heksagonal
(segi enam beraturan),
Bentuk heksagonal paling mendekati bentuk ideal suatu lingkaran. Bentuk
heksagonal juga memudahkan untuk melakukan
sektorisasi antena yang dapat mencakup daerah yang
Lebih luas.Sel mempunyai ukuran yang
besarnya tergantung dari radius
dan diameter
sel tersebut. Berdasarkan ukurannya, sel dibagi menjadi sel besar dengan ukuran ±
32 Km dan sel
kecil dengan diameter ± 0,8 Km
.
Pemilihan
ukuran sel harus mempertimbangkan kualitas transmisi, kepadatan lalu
lintas dan biaya. Radius
sel yang besar akan menghemat jumlah BS untuk
mencakup seluruh wilayah pelayanan, tetapi perlu daya pancar yang
besar disertai dengan kepadatan trafik yang relatif rendah.
Radius sel dapat diperkecil dengan
mengurangi daya pancar. Dengan radius
sel yang kecil, kapasitas trafik yang
dapat ditangani jaringan juga bertambah besar.
Akan tetapi perpindahan pelayanan antar sel (handoff)
akan sering terjadi karena
kemungkinan pengguna bergerak keluar sel lebih besar.
Menggunakan sekelompok sel (Cluster) untuk membagi spektrum
frekuensi ke dalam kanal yang berbeda
Arsitektur
Sistem Selular
Radio pada BTS merupakan node network yang
langsung interface ke customer.
Arsitektur sistem seluler terdiri dari :
• Pemancar yang mempunyai daya pancar yang rendah dan luas cakupan yang kecil
• Menggunakan konsep pengulangan komunikasi
• Pembelahan sel pada sel yang mempunyai jumlah pelanggan yang sangat banyak
Dalam sistem komunikasi bergerak seluler, daerah penerimaan atau daerah pelayanan keseluruhan dibagi menjadi beberapa sel. Setiap sel memiliki jangkauan frekuensi yang spesifik yang dapat diketahui oleh MSC misalnya sel 1, memiliki frekuensi f 1 sampai f 7, sel 2 memiliki frekuensi f 8 sampai f 15 dan seterusnya. Jika suatu terminal bergerak dengan frekuensi f 2 pada sel 1 bergerak menuju sel 2, MSC secara otomatis akan menyiapkan frekuensi baru misalnya f 9 untuk digunakan oleh terminal bergerak tersebut, tanpa mengalami panggilan jauh.
• Pemancar yang mempunyai daya pancar yang rendah dan luas cakupan yang kecil
• Menggunakan konsep pengulangan komunikasi
• Pembelahan sel pada sel yang mempunyai jumlah pelanggan yang sangat banyak
Dalam sistem komunikasi bergerak seluler, daerah penerimaan atau daerah pelayanan keseluruhan dibagi menjadi beberapa sel. Setiap sel memiliki jangkauan frekuensi yang spesifik yang dapat diketahui oleh MSC misalnya sel 1, memiliki frekuensi f 1 sampai f 7, sel 2 memiliki frekuensi f 8 sampai f 15 dan seterusnya. Jika suatu terminal bergerak dengan frekuensi f 2 pada sel 1 bergerak menuju sel 2, MSC secara otomatis akan menyiapkan frekuensi baru misalnya f 9 untuk digunakan oleh terminal bergerak tersebut, tanpa mengalami panggilan jauh.
Prinsip
dasar dari arsitektur sistem selular adalah :
1.
pemancar mempunya daya pancar yang rendah dan cakupan yang kecil
2.
meggunakan prinsip penggunaan kembali frekuensi (frequensy reuse)
3.
pemecahan sel (cell splitting yang telah jenuh)
selamat membaca
ReplyDelete